Thursday 3 March 2016

MENGENAL KOMPONEN INDUKTOR BESERTA JENIS DAN FUNGSINYA


Satu lagi komponen pasif elektronika selainresistor dan kapasitor adalah induktor. Dalah sehari-hari komponen ini juga sering disebut dengan lilitan, koil, kumparan atau trafo, yaitu koil dengan primer sekunder. Induktor terbuat dari lilitan kawat konduktor. Disebut induktor karena komponen ini menghasilkan induksi elektromagnet ketika dialiri arus listrik.

Seperti kapasitor, induktor juga dapat menyimpan energi listrik. Hal ini terjadi karena sifat kemagnetan dari induktor ketika dialiri arus listrik. Kemampuan menyimpan energi listrik inilah yang disebut dengan nilai induktansi sebuah induktor. Sebuah induktor idealnya hanya memiliki induktansi tanpa memiliki resistansi dan kapasitansi. Namun pada kenyataannya kawat yang digunakan untuk bahan induktor memiliki nilai resistansi tertentu dan jarak tiap-tiap lilitan menimbulkan nilai kapasitansi.

Jenis Induktor

Ada beberapa jenis induktor bergantung dari model lilitan dan bahan inti yang digunakan. Yang paling umum kita jumpai adalah lilitan kawat dengan inti udara. Kemudian ada juga lilitan kawat dengan inti ferit berupa batangan atau dengan model berdiri. Lalu ada juga model induktor dengan lilitan primer dan sekunder yang biasa disebut dengan trafo.

Berikut ini beberapa jenis induktor yang sering dijumpai dalam praktek elektronika :
  1. Induktor inti udara, adalah induktor dengan inti udara dan terlihat seperti tanpa bahan inti. Induktor jenis ini memiliki nilai induktansi yang kecil dan banyak dipakai pada aplikasi frekuensi tinggi deperti pemancar dan penerima radio FM.
  2. Induktor inti ferit/besi, adalah induktor dengan inti dari bahan ferit atau besi. Induktor jenis ini memiliki nilai induktansi yang lebih besar dan biasanya dipakai pada frekuensi menengah seperti pada frekuensi IF radio.
  3. Toroid, adalah induktor dengan inti melingkar seperti kue donat. Induktor jenis ini memiliki induktansi yang lebih besar lagi dan biasa dipakai pada trafo daya atau SMPS.
  4. Trafo, adalah induktor dengan banyak lilitan minimal dua yaitu lilitan primer dan sekunder. Induktor jenis ini memanfaatkan transformasi energi antar dua lilitan dalam satu inti. Induktor jenis trafo banyak dipakai pada power supply dan penguat IF pada penerima radio.
  5. Induktor variabel, adalah induktor dengan nilai induktansi yang dapat ubah dengan cara mengatur panjang inti. Biasanya pengaturan ini dilakukan dengan cara memutar inti yang sudah dibuat ulir sehingga bisa keluar masuk lilitan.

Fungsi Induktor

Ada beberapa fungsi induktor dalam rangkaian elektronika. Fungsi-fungsi ini terkait dengan sifat dan karakteristik induktor yang berhubungan erat dengan kemagnetan. Kebalikan dari kapasitor, induktor bersifat menahan arus AC dan melewatkan arus DC. Sifat ini kemudian dimanfaatkan untuk menala frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian penguat.

Berikut ini beberapa fungsi dari induktor :
  1. Filter atau penyaring frekuensi tertentu.
  2. Resonator pada rangkaian pembangkit frekuensi (osilator).
  3. Penggerak pada motor listrik.
  4. Transducer pada aplikasi audio amplifier, seperti mikrophone dan speaker. Mikrophone mengubah sinyal suara menjadi arus listrik, sedangkan speaker mengubah kembali arus listrik menjadi sinyal suara.
  5. Elektromagnet pada relay, solenoide, atau alat pengambil besi. Dengan demikian ada dan tidaknya magnet bisa diatur dengan memutus dan menyambung arus listrik.
  6. Sebagai transformator energi atau trafo pada aplikasi penurun tegangan (step down) atau penaik tegangan (step-up).

Simbol Induktor

Simbol induktor digambarkan dengan bentuk garis lilitan yang mirip dengan lilitan kawat. Untuk tiap-tiap jenis induktor digambarkan dengan simbol yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa contoh simbol dari beberapa jenis induktor:

Bentuk Fisik Induktor

Bentuk fisik induktor yang paling sederhana adalah berupa kawat lilitan dengan inti udara. Kemudian untuk aplikasi elektronika yang lebih praktis dan tentunya menyesuaikan kebutuhan maka dibuat berbagai jenis induktor dengan bentuk fisik yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa contoh bentuk fisik induktor :

Nilai Dan Satuan Induktansi

Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan satuan Henry dan ditulis dengan notasi huruf H. Besarnya induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH).

Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
  1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya.
  2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya.
  3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya.
  4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya.
  5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya.
  6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin besar nilai induktansinya.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by otak einstein

0 comments:

Post a Comment